Yuk kenalan sama skin barrier!!!
Sebagian orang mungkin kurang peduli sama skin barrier yang kita punya, ada yang menganggapnya “ahh yasudah deh pake skincare apa aja yang penting putih” eitsssss!!! jangan gitu ya sahabat, kulit putih belum tentu sehat. Lalu bagaimana kita menciptakan kulit sehat kita sendiri. Nah, pertama kita kenalan sama lapisan-lapisan kulit yang ada dalam wajah kita. Ada skin barrier yaitu lapisan kulit terluar, artinya ini menjadi gerbang pertama yang perlu kita sehatkan agar penampilan kulit kita bisa sehat.
Emang boleh se sehat itu? Boleh dong, kalau kita mau terlihat menarik yang pertama kita rawat adalah? Ya betul akhlak tapi ada yang penting juga yaitu keadaan kulit kita. Lapisan kulit terluar ini bertugas menjadi “pintu masuk” hidrasi dan mencegah sesuatu seperti iritan untuk masuk. Jadi penting banget untuk menjaga skin barrier kita agar tetap sehat.
Skin barrier bisa rusak ya?
Skin barrier mudah rusak, akibatnya kulit kita bisa mengalami dehidrasi dan iritasi. Sebagian besar pemicu rusaknya skin barrier berasal dari pengupasan minyak alami kulit dengan obat pembersih yang keras, obat jerawat, dan asam. Mengusap kulit terlalu keras, melakukan waxing, dan menggunakan bahan seperti lemon dan soda kue, alkohol dan parfum tertentu juga bisa menjadi penyebab kerusakan skin barrier.
Penggunaan bahan yang sama secara berlebihan dalam rutinitas perawatan dapat menyebabkan dehidrasi. Faktor dari dalam, seperti hormon dan stres pun berpotensi memicu gangguan pada skin barrier. Akan tetapi sebagian orang mengalami kerusakan skin barrier akibat terlalu sering mengangkat sel kulit mati (exfoliating). Proses eksfoliasi atau mengangkat sel kulit mati, jika dilakukan secara berlebihan akan membuat kulit menjadi sensitif dan mengalami iritasi.
Tanda skin barrier kita rusak
Tanda yang menunjukkan kerusakan skin barrier yaitu iritasi pada kulit akan terlihat, seperti kulit menjadi kemerahan, tekstur bersisik, rasa gatal, dan peradangan bahkan bisa mengalami ruam, sementara. Tanda skin barrier rusak adalah rasa perih dan terbakar saat menggunakan produk nonaktif seperti pembersih (cleanser) atau serum pelembap. Skin barrier yang rusak juga menyebabkan jerawat, dan akan semakin parah jika kita melakukan perawatan kulit terlalu keras, berikut 4 tanda jika skin barrier kamu rusak:
1. Kulit kemerahan
Ciri skin barrier rusak yang cukup ringan adalah dengan munculnya kulit kemerahan. Biasanya penggunaan skincare yang mengiritasi seperti acids, retinol, vitamin C, dan butiran scrub dapat menyebabkan kulit tampak kemerahan sebab pengangkatan sel kulit mati. Hati-hati jika kamu memiliki riwayat eksim, psoriasis, atau rosacea karena kulit kemerahan bisa jadi tanda skin barrier rusak yang perlu kamu waspadai!
2. Kulit gatal
Setelah kemerahan, biasanya kulit mulai terasa gatal dan gak jarang kita pingin menggaruknya! Nah, ini dia ciri-ciri skin barrier tidak dalam kondisi baik selanjutnya karena skin barrier mulai menipis dan bakteri mulai masuk ke dalam kulit sehinga terasa gatal. Cara mengatasinya untuk sementara? Gunakan pelembap yang cukup thick untuk melindungi kulit dari bakteri dan jangan gunakan sabun yang berbusa banyak untuk membersihkannya!
3. Iritasi kulit parah
Selanjutnya adalah kulit yang teriritasi adalah ciri-ciri skin barrier rusak. Lapisan teratas sebagai pelindung yang rusak akan menyebabkan lapisan dermis terekspos dan mudah mengalami iritasi karena gesekan maupun bahan-bahan kimiawi dari skincare dan makeup. Jika sudah seperti ini, kamu harus segera berkonsultasi dengan dokter kulit atau mengganti skincaremu dengan skincare untuk kulit sensitif.
4. Kulit kering dan dehidrasi
Kulit kering, kusam, bersisik juga bisa menjadi ciri-ciri skin barrier tidak dalam kondisi baik karena menurunkan kadar kelembapan alami pada kulit sehingga kulit tidak mampu melakukan regenerasi sel kulit seperti biasanya.
Kalau sudah rusak cara memperbaikinya bagaimana ya?
Mengatasi kerusakan skin barrier relatif mudah, dan kita dapat mengembalikan skin barrier dalam kondisi yang baik. Biarkan kulit kita memperbarui diri. Produk perawatan kulit sederhana adalah solusi yang dibutuhkan, termasuk menghindari riasan untuk sementara. Selain itu, hentikan penggunaan semua produk dan bahan aktif seperti exfoliant, retinol, dan vitamin C selama sekitar 2-3 minggu. Fokus pada penyembuhan, melembapkan, menutrisi, dan bahan-bahan yang menyegarkan kulit seperti niacinamide, asam hialuronat, ceramides, kolesterol, beta-glukan, natrium PCA, squalane, dan centella asiatica.
Kita juga perlu melindungi dan memperkuat skin barrier agar tidak rentan terhadap kerusakan. Caranya pun mudah, yaitu berhati-hatilah dengan produk yang dipakai di wajah. Jika ingin menggunakan produk baru ke dalam rutinitas perawatan kulit agar melakukannya secara perlahan. Demikian pula penggunaan pembersih lembut tanpa sabun dan bahan-bahan untuk memperbaiki skin barrier seperti ceramide, gliserin, dan centella ke dalam rutinitas harian kita. Tentu saja, kita harus berhati-hati dalam rutinitas perawatan kulit. “Jika kulit Anda terlalu kering, atau tampak teriritasi atau gatal, luangkan waktu sejenak untuk mengidentifikasi adanya hal pada rutinitas perawatan kulit yang memicunya.
Nah sahabat sudah tau kan kalau menjaga skin barrier agar tetap sehat itu penting banget. Jangan lupa untuk follok account sosial media Instagram kita di @hnh.skincare.
Sahabat juga bisa loh konsul gratis sama dokternya langsung, ckup klik link ini ya, konsultasi dengan dokter. Kita kawal deh kamu sampai glow up.